Minggu, 12 Mei 2013

Prinsip 10/90 Stephen R Covey

Menurut prinsip ini, 10% dari kehidupan kita terdiri dari apa yang terjadi kepada kita, selebihnya (90%) tergantung dari sikap kita dalam menghadapinya. Artinya, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi kepada kita "CUMA" 10% itu. Kita tidak dapat mencegah mobil kita dari kerusakan. Pesawat kita mungkin di delay yang menyebabkan semua schedule kita berantakan. Mungkin kita juga akan di salip oleh pengemudi lain di jalan. Kita tidak dapat mengontrol factor 10% ini. TETAPI, yang 90% adalah hal yang lain, kita dapat menghendaki bagaimana kita menjalani yang 90% itu.

Bagaimana caranya? Dari reaksi kita !

Kita tidak dapat mencegah lampu lalu lintas berganti ke merah, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap hal tersebut. Jangan tertipu! – Hanya KITA yang (pasti) dapat mengontrol reaksi kita sendiri. Anda sedang menikmati sarapan pagi sekeluarga dan tanpa di sengaja anak Anda menumpahkan kopi ke pakaian kerja Anda. Anda tidak dapat mengontrol apa yang barusan terjadi, namun apa yang akan terjadi selanjutnya akan sepenuhnya bergantung kepada bagaimana reaksi Anda terhadap kejadian ini.

Anda mengutuki diri sendiri (menggerutu)…

Anda memarahi anak Anda karena telah menumpahkan kopi tersebut. Anak Anda kemudian menangis karena di marahi. Setelah memarahi anak Anda, Anda kemudian mengkritik istri Anda karena meletakkan cangkir kopi Anda terlalu di pinggir meja. Kemudian Anda dan istri Anda pun bertengkar sejenak. Anda lalu lari ke kamar untuk mengganti pakaian Anda. Di meja makan, anak Anda yang sejak dari tadi menangis tidak dapat menhabiskan sarapan paginya dan mengganti pakaiannya untuk sekolah. Dia pun ditinggal bis sekolahnya dan istri Anda harus segera berangkat ke kantornya. Anda langsung menuju ke mobil Anda dan mengantar anak Anda ke sekolahnya. Karena sudah agak terlambat, Anda pun mengendarai mobil dengan sedikit mengebut. Anda sampai di sekolah anak Anda setelah terlambat 15 menit dan mendapatkan surat tilang karena mengebut. Anak Anda pun langsung lari masuk ke sekolah tanpa pamit kepada Anda terlebih dahulu. Setelah dari sekolah, Anda langsung ngebut ke kantor karena sudah terlambat 20 menit. Sesampai di kantor, Anda baru sadar bahwa Anda lupa membawa tas kerja Anda. Karena Anda sudah memulai hari Anda dengan tidak bagus, hal ini akan terus berlanjut hingga jam pulang nanti. Anda pun mulai tidak sabar untuk menanti sampai pukul 5 nanti, dimana Anda ingin segera pulang. Sesampai di rumah, Anda mendapati bahwa situasi di rumah pun tidak begitu ramah. Ada sedikit jarak antara Anda dan istri dan anak Anda.

Mengapa demikian? Semua ini karena reaksi Anda di pagi hari tadi

Apa penyebab hari buruk Anda?

A. Apakah karena kopi yang tumpah?

B. Apakah karena anak Anda?

C. Apakah karena Anda di tilang polisi?

D. Apakah Anda penyebabnya?

Jawaban yang benar adalah: D.

Apa yang terjadi dengan kopi Anda memang di luar dari kendali Anda, namun reaksi Anda terhadap kejadian tersebut lah yang menyebabkan Anda memiliki hari yang buruk.

Berikut adalah apa yang dapat dan seharusnya terjadi atas kejadian tersebut:

Anda tertumpah kopi dan anak Anda sudah mulai menangis. Anda seharusnya menenangkannya sambil berkata, “Ga pa pa kok say, kamu hanya perlu lebih hati-hati aja lain kali.” Lalu sambil membersihkan baju Anda dengan handuk kecil, Anda bergegas ke kamar Anda untuk menukar pakaian. Setelah selesai berpakaian, Anda mengambil tas kerja Anda dan kembali ke meja makan sambil melihat anak Anda yang melambai ke arah Anda sedang menaiki bis sekolahnya. Anda pun dapat sampai di kantor 5 menit lebih awal dan berbincang-bincang sebentar dengan rekan-rekan kerja Anda. Bahkan bos Anda juga memberi komentar yang positif terhadap perilaku Anda yang sedang senang hati hari itu.

Dapatkah di lihat perbedaan antara 2 kisah di atas? Mereka mempunyai awal yang sama, namun akhir yang berbeda..!

Mengapa?
Semuanya tergantung bagaimana sikap Anda dalam menghadapi situasi tersebut.

Anda memang (pasti) tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi pada Anda (factor 10%), tetapi reaksi dan sikap Anda (pasti) dapat mempengaruhi factor yang 90%.

Berikut adalah beberapa saran untuk mengaplikasikan prinsip 90/10 dalam kehidupan kita sehari-hari:

Apabila ada beredar komentar negatif mengenai Anda, janganlah di serap begitu saja. Anda seharusnya dapat bersikap cuek. Jangan biarkan komentar negative tersebut mempengaruhi hidup Anda..!!! Bersikaplah sewajarnya dan hari-hari Anda akan lebih membaik. Reaksi yang salah mungkin akan mengakibatkan Anda kehilangan seorang teman baik, di pecat dari pekerjaan atau mengidap stress yang berkepanjangan.

Bagaimana seharusnya sikap Anda terhadap pengemudi yang tiba-tiba menyalip di depan Anda? Apakah Anda akan marah? Membanting kemudi mobil Anda? Menghujat? Apakah tekanan darah Anda semakin tinggi? Apakah Anda akan mencoba untuk menabrak mobil tersebut? Siapakah yang akan peduli apabila Anda datang ke kantor lebih telat 10 detik? Jangan sampai karena kejadian tersebut, mood Anda berubah jadi tidak bagus.

Ingatlah akan prinsip 90/10 ini, dan janganlah Anda terlalu khawatir.

Anda menerima kabar bahwa Anda akan di pecat dari pekerjaan Anda. Janganlah Anda menjadi stress, tidak bisa tidur dan jadi bad-mood. Semuanya ini dapat Anda lewati. Anda seharusnya dapat memakai waktu dan peluang ini untuk mencari pekerjaan yang baru

Pesawat yang akan Anda tumpangi ternyata delay dan Anda tahu bahwa hal ini akan merusak semua rencana Anda untuk hari itu. Janganlah Anda memarahi awak pesawat tersebut? Ini juga sebenarnya di luar dari kendali awak pesawat tersebut. Dia juga sebenarnya tidak mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Seharusnya, Anda dapat menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar atau mencoba untuk lebih mengenal penumpang yang lain. Janganlah Anda menjadi stress karena hal ini hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk.

Nah.. sekarang Anda sudah mengetahui dan mempelajari prinsip 90/10. Cobalah untuk menerapkan prinsip tersebut pada kehidupan sehari-hari Anda dan percayalah, bahwa hidup Anda akan jauh menjadi lebih baik lagi.

Prinsip 90/10 adalah sesuatu yang menakjubkan, dan belum banyak daripada kita yang mengetahui dan mengaplikasikannya di kehidupan kita. Oleh karena itu banyak daripada kita yang mengalami Stress yang berlebihan, Masalah dan Sakit Hati.

Bukankah kita semua harus dapat mengerti dan mengaplikasikan prinsip 90/10 ini? Agar hidup kita selalu Ceria, Bahagia, dan Tetap bersemangat setiap hari !


www.syariahbisnis.com/?id=alan

Jumat, 10 Mei 2013



Cerita Dari Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunugan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama “Aduh!”

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hai! Siapa Kau?” Jawaban yang terdengar, “Hai siapa Kau?” lantaran kesal megetahui suaranya ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan ucapan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.” Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan menjawab, “Saya kagum padamu!” sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!” suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “ Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN.”

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu sendiri.

Senin, 06 Mei 2013


                                                            Diam Adalah Emas

Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh bebeda. Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan anda. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan anda untuk diam. Kebijakan sering kali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan. “diam adalah emas.”