Sabtu, 12 Oktober 2013
Jumat, 11 Oktober 2013
Hukum
Menabur Dan Menuai
Pada suatu hari
seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan
minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang
mengembang, semakin bergerak malah semakin ia terperosok. Pemuda yang pertama
tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertelongannya, dengan susa payah pemuda
yang pertama memapah pemuda yang terperosok
ini pulang ke rumah.
Ternyata rumah si
pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah… Ayah pemuda ini sangat
berterima kasih atas pertelongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak
memberikan uang, pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata
bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan.
Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.
Si pemuda pertama adalah orang miskin, sedangkan si pemuda
kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai
cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah.
Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawaan itu. Ia
memberi beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.
Tahukah anda nama pemuda miskin yang jadi dokter ini..?
namanya ALEXANDER FLEMING, yang kemudian menemukan obat Penisilin. Si pemuda
bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga
menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada
obt untuk infeksi serupa itu. Para dokter
mendengar tentang penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka menyuntik dengan pinesislin
yang merupakan obat penemuan baru. Apa
yang terjadi..? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda
akhirnya sembuh…
Tahukah Anda siapa nama pemuda itu.. ? Namanya adalah
WISTON CHURCHIL, PM Inggeris yang termasyur itu. Dalam kisah ini kita dapat
melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kabaikan
pula. Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming menemukan Penisilin
yang akhirnya menolong jiwa Churchil. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang
diberikan ayah Churchil..?
Tahukah
Anda…!
Patung Liberty, kebanggaan dan symbol kota
New York , ternyata bukan dibuat di New York . Patung
tersebut, yang didesain oleh pemahat Prancis, Fredric-Auguste Bartholdi pertama
kali dibangun dan disusun di Francis
pada tahun 1884. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut dipersembahkan oleh rakyat
Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika
ke 100
Jumat, 04 Oktober 2013
Roda Kehidupan
“Saya pernah mendengar seorang arif yang pergi jauh dengan
berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, sang arif konon agak
murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang bisa
saya petik dari kisah ini..?”
“itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi
asam garam kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik,
sesekali perlu kita sadari bahwa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk
yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai
lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita
memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita
harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras.”
“apa alasan saya optimis, sedang saya sadar nasib saya
sedang jatuh dan berada dibawah.”.
:”Alasannya ialah iman, karean kita yakin akan pertolongan
Sang Maha Pencipta.”
“Hikmah selanjutnya?”.
“Orang yang terkenal satu ketika harus siap untuk dilupakan,
orang yang diatas harus siap mental untuk turun kebawah. Orang kaya satu ketika
harus siap untuk miskin. Iman membuat kita selalu siap menerima apapun kondisi
yang datang kepada kita…
Minggu, 29 September 2013
Letak Kekuatan
Ada
kekuatan di dalam cinta. Dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang
yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri
sendiri.
Ada
kekuatan dalam tawa kegembiraan, dan orang yang tertawa gembira adalah orang
yang kuat, karena ia tidak pernah larut dengan masalah dan cobaan.
Ada
kekuatan di dalam kedamain diri, dan orang yang dirinya penuh damai bahagia
adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah
diombang-ambingkan.
Ada
kekuatan di dalam kesabaran, dan orang yang sabar adalah orang yang kuat,
karena ia sanggup menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa
disakiti.
Ada
kekuatan di dalam kemurahan, dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat,
karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik
bagi sesamanya.
Ada
kekuatan di dalam kebaikan, dan orang yang baik adalah orang yang kuat, karena
ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.
Ada
kekuatan di dalam kesetiaan, dan orang yang setia adalah orang yang kuat,
karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya
kepada Allah dan sesama.
Ada
kekeuatan di dalam kelemah-lembutan, dan orang yang lemah-lembut adalah orang
yang kuat, karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.
Ada
kekuatan di dalam penguasaan diri, dan orang yang bisa menguasai diri adalah
orang yang kuat, karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.
Disitulah semua letak-letak dimana kekuatan sejati berada…
Dan sadarlah bahwa kita juga memiliki cukup kekuatan untuk
mengatasi segala masalah kita. Dimanapun juga seberat dan serumit apapun juga.
Sabtu, 28 September 2013
Cinta…
Tuhan…
Saat aku menyukai seseorang
teman,
Ingatkanlah aku bahwa
akan ada sebuah akhir.
Sehingga aku tetap bersama
Yang Tak Pernah Berakhir.
Tuhan…
Ketika aku
merindukan seseorang kekasih,
Rindukanlah aku kepada
yang rindu Cinta SejatipMu.
Agar kerinduanku
terhadap-Mu semakin menjadi
Tuhan…
Jika aku
Hendak mencintai seseorang,
Temukanlah aku dengan
orang yang mencintai-Mu.
Agar bertambah
kuat cintaku pada-Mu.
Tuhan…
Ketika aku
sedang jatuh cinta,
Jagalah cinta itu.
Agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu
Tuhan…
Ketika aku berucap
aku cinta padamu,
Biarlah kukatakan kepada yang
hatinya teraut pada-Mu.
Agar aku tak jatuh dalam
cinta yang bukan karena-Mu
Sebagaimana orang bijak berucap.
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa, Dicintai seseorang adalah sesuatu.
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti, Tapi dicintai oleh Sang
Pencinta adalah Segala-galanya.
Doa Untuk Anakku
Ya Allah…Bentuklah putraku, menjadi manusia yang cukup kuat
untuk menyadari manakala ia lemah. Dan cukup berani untuk menghadapi dirinya
sendiri manakala ia takut. Manusia yang memiliki rasa bangga dan keteguhan
dalam kekalahan, rendah hati dan jujur dalam kemenangan.
Bentuklah putraku menjadi seorang yang kuat dan mengerti,
bahwa mengetahui serta mengenal diri sendiri adalah dasar dari segala ilmu yang
benar.
Ya Allah, janganlah putraku kau bimbing pada jalan yang
mudah dan lunak. Biarlah kau bawa dia ke dalam gelombang dan desak kesulitan
tantangan hidup. Bimbinglah putraku, supaya dia mampu tegak berdiri di tengah
badai, serta berwelas asih kepada mereka yang jatuh.
Bentuklah putraku, menjadi manusia berhati bening dengan
cita-cita setinggi langit. Seorang manusia yang sanggup memimpin dirinya
sendiri, sebelum memimpin orang lain.
Seorang manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak
melupakan masa lampau. Dan setelah segalanya menjadi miliknya semoga putraku
dilengkapi hati yang ringan untuk bergembira serta selalu bersunggu-sungguh
namun jangan sekali-kali berlebihan.
Berikan kepadanya kerendahan hati, kesederhanaan dan
keagungan yang hakiki, pikiran cerah dan terbuka bagi sumber kearifan dan
kelembutan dari kukuatan yang sebenarnya sehingga aku, orang tuanya, akan
berani berkata. “hidupku tidaklah sia-sia”
Sabtu, 07 September 2013
Saling Mencintai
Di jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan
indah. Itulah Bumi, tempat kita semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang
maha Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di
gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap sang waktu. Kehidupan
tumbuh dan gugur silih berganti semenjak lima
puluh milyar tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang, rapi dan
berhati-hati.
Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu hanya demi kehidupan
manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya, yang diturunkan dua juta tahun
lalu di bumi ini. Sedangkan kini matahari masih menyisahkan lima milyar tahun ke depan sebelum
mendidihkan air di penjuru galaksi. Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai
manusia?
Kita dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus
gelapnya alam raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalanan
agung kedalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya
gemilang yag ditiupkan Sang Maha Pencipta.
Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya
disadarkan bahwa tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih
yang melimpah-ruah. Karena itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama
kepala yang menjulang ke langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan
selain hidup saling memberi, saling menerima, dan saling mencintai.
Minggu, 12 Mei 2013
Prinsip 10/90 Stephen R Covey
Menurut prinsip ini, 10% dari kehidupan kita terdiri dari apa yang terjadi kepada kita, selebihnya (90%) tergantung dari sikap kita dalam menghadapinya. Artinya, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi kepada kita "CUMA" 10% itu. Kita tidak dapat mencegah mobil kita dari kerusakan. Pesawat kita mungkin di delay yang menyebabkan semua schedule kita berantakan. Mungkin kita juga akan di salip oleh pengemudi lain di jalan. Kita tidak dapat mengontrol factor 10% ini. TETAPI, yang 90% adalah hal yang lain, kita dapat menghendaki bagaimana kita menjalani yang 90% itu.
Bagaimana caranya? Dari reaksi kita !
Kita tidak dapat mencegah lampu lalu lintas berganti ke merah, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap hal tersebut. Jangan tertipu! – Hanya KITA yang (pasti) dapat mengontrol reaksi kita sendiri. Anda sedang menikmati sarapan pagi sekeluarga dan tanpa di sengaja anak Anda menumpahkan kopi ke pakaian kerja Anda. Anda tidak dapat mengontrol apa yang barusan terjadi, namun apa yang akan terjadi selanjutnya akan sepenuhnya bergantung kepada bagaimana reaksi Anda terhadap kejadian ini.
Anda mengutuki diri sendiri (menggerutu)…
Anda memarahi anak Anda karena telah menumpahkan kopi tersebut. Anak Anda kemudian menangis karena di marahi. Setelah memarahi anak Anda, Anda kemudian mengkritik istri Anda karena meletakkan cangkir kopi Anda terlalu di pinggir meja. Kemudian Anda dan istri Anda pun bertengkar sejenak. Anda lalu lari ke kamar untuk mengganti pakaian Anda. Di meja makan, anak Anda yang sejak dari tadi menangis tidak dapat menhabiskan sarapan paginya dan mengganti pakaiannya untuk sekolah. Dia pun ditinggal bis sekolahnya dan istri Anda harus segera berangkat ke kantornya. Anda langsung menuju ke mobil Anda dan mengantar anak Anda ke sekolahnya. Karena sudah agak terlambat, Anda pun mengendarai mobil dengan sedikit mengebut. Anda sampai di sekolah anak Anda setelah terlambat 15 menit dan mendapatkan surat tilang karena mengebut. Anak Anda pun langsung lari masuk ke sekolah tanpa pamit kepada Anda terlebih dahulu. Setelah dari sekolah, Anda langsung ngebut ke kantor karena sudah terlambat 20 menit. Sesampai di kantor, Anda baru sadar bahwa Anda lupa membawa tas kerja Anda. Karena Anda sudah memulai hari Anda dengan tidak bagus, hal ini akan terus berlanjut hingga jam pulang nanti. Anda pun mulai tidak sabar untuk menanti sampai pukul 5 nanti, dimana Anda ingin segera pulang. Sesampai di rumah, Anda mendapati bahwa situasi di rumah pun tidak begitu ramah. Ada sedikit jarak antara Anda dan istri dan anak Anda.
Mengapa demikian? Semua ini karena reaksi Anda di pagi hari tadi
Apa penyebab hari buruk Anda?
A. Apakah karena kopi yang tumpah?
B. Apakah karena anak Anda?
C. Apakah karena Anda di tilang polisi?
D. Apakah Anda penyebabnya?
Jawaban yang benar adalah: D.
Apa yang terjadi dengan kopi Anda memang di luar dari kendali Anda, namun reaksi Anda terhadap kejadian tersebut lah yang menyebabkan Anda memiliki hari yang buruk.
Berikut adalah apa yang dapat dan seharusnya terjadi atas kejadian tersebut:
Anda tertumpah kopi dan anak Anda sudah mulai menangis. Anda seharusnya menenangkannya sambil berkata, “Ga pa pa kok say, kamu hanya perlu lebih hati-hati aja lain kali.” Lalu sambil membersihkan baju Anda dengan handuk kecil, Anda bergegas ke kamar Anda untuk menukar pakaian. Setelah selesai berpakaian, Anda mengambil tas kerja Anda dan kembali ke meja makan sambil melihat anak Anda yang melambai ke arah Anda sedang menaiki bis sekolahnya. Anda pun dapat sampai di kantor 5 menit lebih awal dan berbincang-bincang sebentar dengan rekan-rekan kerja Anda. Bahkan bos Anda juga memberi komentar yang positif terhadap perilaku Anda yang sedang senang hati hari itu.
Dapatkah di lihat perbedaan antara 2 kisah di atas? Mereka mempunyai awal yang sama, namun akhir yang berbeda..!
Mengapa?
Semuanya tergantung bagaimana sikap Anda dalam menghadapi situasi tersebut.
Anda memang (pasti) tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi pada Anda (factor 10%), tetapi reaksi dan sikap Anda (pasti) dapat mempengaruhi factor yang 90%.
Berikut adalah beberapa saran untuk mengaplikasikan prinsip 90/10 dalam kehidupan kita sehari-hari:
Apabila ada beredar komentar negatif mengenai Anda, janganlah di serap begitu saja. Anda seharusnya dapat bersikap cuek. Jangan biarkan komentar negative tersebut mempengaruhi hidup Anda..!!! Bersikaplah sewajarnya dan hari-hari Anda akan lebih membaik. Reaksi yang salah mungkin akan mengakibatkan Anda kehilangan seorang teman baik, di pecat dari pekerjaan atau mengidap stress yang berkepanjangan.
Bagaimana seharusnya sikap Anda terhadap pengemudi yang tiba-tiba menyalip di depan Anda? Apakah Anda akan marah? Membanting kemudi mobil Anda? Menghujat? Apakah tekanan darah Anda semakin tinggi? Apakah Anda akan mencoba untuk menabrak mobil tersebut? Siapakah yang akan peduli apabila Anda datang ke kantor lebih telat 10 detik? Jangan sampai karena kejadian tersebut, mood Anda berubah jadi tidak bagus.
Ingatlah akan prinsip 90/10 ini, dan janganlah Anda terlalu khawatir.
Anda menerima kabar bahwa Anda akan di pecat dari pekerjaan Anda. Janganlah Anda menjadi stress, tidak bisa tidur dan jadi bad-mood. Semuanya ini dapat Anda lewati. Anda seharusnya dapat memakai waktu dan peluang ini untuk mencari pekerjaan yang baru
Pesawat yang akan Anda tumpangi ternyata delay dan Anda tahu bahwa hal ini akan merusak semua rencana Anda untuk hari itu. Janganlah Anda memarahi awak pesawat tersebut? Ini juga sebenarnya di luar dari kendali awak pesawat tersebut. Dia juga sebenarnya tidak mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Seharusnya, Anda dapat menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar atau mencoba untuk lebih mengenal penumpang yang lain. Janganlah Anda menjadi stress karena hal ini hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk.
Nah.. sekarang Anda sudah mengetahui dan mempelajari prinsip 90/10. Cobalah untuk menerapkan prinsip tersebut pada kehidupan sehari-hari Anda dan percayalah, bahwa hidup Anda akan jauh menjadi lebih baik lagi.
Prinsip 90/10 adalah sesuatu yang menakjubkan, dan belum banyak daripada kita yang mengetahui dan mengaplikasikannya di kehidupan kita. Oleh karena itu banyak daripada kita yang mengalami Stress yang berlebihan, Masalah dan Sakit Hati.
Bukankah kita semua harus dapat mengerti dan mengaplikasikan prinsip 90/10 ini? Agar hidup kita selalu Ceria, Bahagia, dan Tetap bersemangat setiap hari !
www.syariahbisnis.com/?id=alan
Menurut prinsip ini, 10% dari kehidupan kita terdiri dari apa yang terjadi kepada kita, selebihnya (90%) tergantung dari sikap kita dalam menghadapinya. Artinya, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi kepada kita "CUMA" 10% itu. Kita tidak dapat mencegah mobil kita dari kerusakan. Pesawat kita mungkin di delay yang menyebabkan semua schedule kita berantakan. Mungkin kita juga akan di salip oleh pengemudi lain di jalan. Kita tidak dapat mengontrol factor 10% ini. TETAPI, yang 90% adalah hal yang lain, kita dapat menghendaki bagaimana kita menjalani yang 90% itu.
Bagaimana caranya? Dari reaksi kita !
Kita tidak dapat mencegah lampu lalu lintas berganti ke merah, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap hal tersebut. Jangan tertipu! – Hanya KITA yang (pasti) dapat mengontrol reaksi kita sendiri. Anda sedang menikmati sarapan pagi sekeluarga dan tanpa di sengaja anak Anda menumpahkan kopi ke pakaian kerja Anda. Anda tidak dapat mengontrol apa yang barusan terjadi, namun apa yang akan terjadi selanjutnya akan sepenuhnya bergantung kepada bagaimana reaksi Anda terhadap kejadian ini.
Anda mengutuki diri sendiri (menggerutu)…
Anda memarahi anak Anda karena telah menumpahkan kopi tersebut. Anak Anda kemudian menangis karena di marahi. Setelah memarahi anak Anda, Anda kemudian mengkritik istri Anda karena meletakkan cangkir kopi Anda terlalu di pinggir meja. Kemudian Anda dan istri Anda pun bertengkar sejenak. Anda lalu lari ke kamar untuk mengganti pakaian Anda. Di meja makan, anak Anda yang sejak dari tadi menangis tidak dapat menhabiskan sarapan paginya dan mengganti pakaiannya untuk sekolah. Dia pun ditinggal bis sekolahnya dan istri Anda harus segera berangkat ke kantornya. Anda langsung menuju ke mobil Anda dan mengantar anak Anda ke sekolahnya. Karena sudah agak terlambat, Anda pun mengendarai mobil dengan sedikit mengebut. Anda sampai di sekolah anak Anda setelah terlambat 15 menit dan mendapatkan surat tilang karena mengebut. Anak Anda pun langsung lari masuk ke sekolah tanpa pamit kepada Anda terlebih dahulu. Setelah dari sekolah, Anda langsung ngebut ke kantor karena sudah terlambat 20 menit. Sesampai di kantor, Anda baru sadar bahwa Anda lupa membawa tas kerja Anda. Karena Anda sudah memulai hari Anda dengan tidak bagus, hal ini akan terus berlanjut hingga jam pulang nanti. Anda pun mulai tidak sabar untuk menanti sampai pukul 5 nanti, dimana Anda ingin segera pulang. Sesampai di rumah, Anda mendapati bahwa situasi di rumah pun tidak begitu ramah. Ada sedikit jarak antara Anda dan istri dan anak Anda.
Mengapa demikian? Semua ini karena reaksi Anda di pagi hari tadi
Apa penyebab hari buruk Anda?
A. Apakah karena kopi yang tumpah?
B. Apakah karena anak Anda?
C. Apakah karena Anda di tilang polisi?
D. Apakah Anda penyebabnya?
Jawaban yang benar adalah: D.
Apa yang terjadi dengan kopi Anda memang di luar dari kendali Anda, namun reaksi Anda terhadap kejadian tersebut lah yang menyebabkan Anda memiliki hari yang buruk.
Berikut adalah apa yang dapat dan seharusnya terjadi atas kejadian tersebut:
Anda tertumpah kopi dan anak Anda sudah mulai menangis. Anda seharusnya menenangkannya sambil berkata, “Ga pa pa kok say, kamu hanya perlu lebih hati-hati aja lain kali.” Lalu sambil membersihkan baju Anda dengan handuk kecil, Anda bergegas ke kamar Anda untuk menukar pakaian. Setelah selesai berpakaian, Anda mengambil tas kerja Anda dan kembali ke meja makan sambil melihat anak Anda yang melambai ke arah Anda sedang menaiki bis sekolahnya. Anda pun dapat sampai di kantor 5 menit lebih awal dan berbincang-bincang sebentar dengan rekan-rekan kerja Anda. Bahkan bos Anda juga memberi komentar yang positif terhadap perilaku Anda yang sedang senang hati hari itu.
Dapatkah di lihat perbedaan antara 2 kisah di atas? Mereka mempunyai awal yang sama, namun akhir yang berbeda..!
Mengapa?
Semuanya tergantung bagaimana sikap Anda dalam menghadapi situasi tersebut.
Anda memang (pasti) tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi pada Anda (factor 10%), tetapi reaksi dan sikap Anda (pasti) dapat mempengaruhi factor yang 90%.
Berikut adalah beberapa saran untuk mengaplikasikan prinsip 90/10 dalam kehidupan kita sehari-hari:
Apabila ada beredar komentar negatif mengenai Anda, janganlah di serap begitu saja. Anda seharusnya dapat bersikap cuek. Jangan biarkan komentar negative tersebut mempengaruhi hidup Anda..!!! Bersikaplah sewajarnya dan hari-hari Anda akan lebih membaik. Reaksi yang salah mungkin akan mengakibatkan Anda kehilangan seorang teman baik, di pecat dari pekerjaan atau mengidap stress yang berkepanjangan.
Bagaimana seharusnya sikap Anda terhadap pengemudi yang tiba-tiba menyalip di depan Anda? Apakah Anda akan marah? Membanting kemudi mobil Anda? Menghujat? Apakah tekanan darah Anda semakin tinggi? Apakah Anda akan mencoba untuk menabrak mobil tersebut? Siapakah yang akan peduli apabila Anda datang ke kantor lebih telat 10 detik? Jangan sampai karena kejadian tersebut, mood Anda berubah jadi tidak bagus.
Ingatlah akan prinsip 90/10 ini, dan janganlah Anda terlalu khawatir.
Anda menerima kabar bahwa Anda akan di pecat dari pekerjaan Anda. Janganlah Anda menjadi stress, tidak bisa tidur dan jadi bad-mood. Semuanya ini dapat Anda lewati. Anda seharusnya dapat memakai waktu dan peluang ini untuk mencari pekerjaan yang baru
Pesawat yang akan Anda tumpangi ternyata delay dan Anda tahu bahwa hal ini akan merusak semua rencana Anda untuk hari itu. Janganlah Anda memarahi awak pesawat tersebut? Ini juga sebenarnya di luar dari kendali awak pesawat tersebut. Dia juga sebenarnya tidak mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Seharusnya, Anda dapat menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar atau mencoba untuk lebih mengenal penumpang yang lain. Janganlah Anda menjadi stress karena hal ini hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk.
Nah.. sekarang Anda sudah mengetahui dan mempelajari prinsip 90/10. Cobalah untuk menerapkan prinsip tersebut pada kehidupan sehari-hari Anda dan percayalah, bahwa hidup Anda akan jauh menjadi lebih baik lagi.
Prinsip 90/10 adalah sesuatu yang menakjubkan, dan belum banyak daripada kita yang mengetahui dan mengaplikasikannya di kehidupan kita. Oleh karena itu banyak daripada kita yang mengalami Stress yang berlebihan, Masalah dan Sakit Hati.
Bukankah kita semua harus dapat mengerti dan mengaplikasikan prinsip 90/10 ini? Agar hidup kita selalu Ceria, Bahagia, dan Tetap bersemangat setiap hari !
www.syariahbisnis.com/?id=alan
Jumat, 10 Mei 2013
Cerita Dari Gunung
Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki
gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon
dan jatuh. “Aduh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunugan. Si bocah
amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya
persis sama “Aduh!”
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hai! Siapa Kau?”
Jawaban yang terdengar, “Hai siapa Kau?” lantaran kesal megetahui suaranya
ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara
dari sana
membalasnya dengan ucapan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang
terjadi?”
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba
perhatikan.” Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan
menjawab, “Saya kagum padamu!” sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang
juara!” suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum
mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “ Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya
itulah KEHIDUPAN.”
Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan
tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau
bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di
dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim
kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan
memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat,
hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu sendiri.
Senin, 06 Mei 2013
Diam Adalah Emas
Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan,
diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun,
mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh bebeda. Salah satu fungsi
bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan
mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan
anda. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan
kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak
kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata itu
tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan
batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara
mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya,
maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan
anda untuk diam. Kebijakan sering kali tersimpan rapat dalam diamnya para
bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah
pepatah mengatakan. “diam adalah emas.”
Senin, 29 April 2013
Cermin Positif.
Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain itu
gampang. Namun kritik yang didasari oleh mencari-cari kesalahan orang lain tak
mungkin dapat mempermudah keadaan. Anda tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga
anda untuk menilai apakah orang telah berbuat salah atau benar. Karena itu
sangat mudah! Yang sulit adalah melihat kesalahan diri sendiri. Waspadalah bila
anda begitu pandai mengkritik. Jangan-jangan anda tak mampu lagi melihat
kebenaran. Dan sebuta-butanya orang ialah mereka yang bisa menangkap cahaya
kebenaran.
Sekali anda gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan
orang lain, anda tergoda untuk mendapatkan yang sebesar krikil. Begitu seterusnya,
hingga tanpa sadar anda telah menciptakan gunung kesalahan orang lain. Orang tak
pernah suka berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnya. Maka dari
itu janganlah anda menjadi bayangan atas kesalahan orang lain. Bantulah mereka
menemukan sisi positif diri mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan
sisi baik anda sendiri.
Rabu, 24 April 2013
The Winner and The Looser
Seekor Kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, tiba-tiba
datang seekor rubah jantan yang hendak
memangsanya, lalu kelinci itu berkata:” Kalau memang kamu berani, hanyo kita
berkelahi di dalam lubang keilinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang,
dan saya yakin saya akan menang”
Sang Rubah jantan
merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?” Merekapun
masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar
sambil menggemggam setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.
Sang Kelinci
kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai, tiba-tiba
datang seekor Serigala besar yang hendak
memangsanya, lalu kelinci itu berkata:” Kalau memang kamu berani, hanyo kita
berkelahi di dalam lubang keilinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang,
dan saya yakin saya akan menang”
Sang Serigala
besar merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan
aku?” Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang
kelinci keluar sambil menggemggam setangkai paha Srigala dan melahapnya dengan
nikmat.
Sang Kelinci
kembali bersantai, sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri di atas
pasir, memakai kaca mata hitam dan topi pantai, tiba-tiba datang seekor Beruang besar yang hendak memangsanya, lalu
kelinci itu berkata:” Kalau memang kamu berani, hanyo kita berkelahi di dalam
lubang keilinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya
akan menang”
Sang Beruang
merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?” Merekapun
masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar
sambil menggemggam setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.
Pohon kelapa
melambai-lambai, lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, sang
kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil berkata ‘Hai, keluar, sudah sore, besok kita
teruskan.. !!’
Keluarlah seekor
harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata,
‘Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu
berlari kencang untuk mengejar ‘.
Note.
The Winner, selalu berfikir mengenai kerja sama,
sementara The Looser, selalu berfikir
begaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.
Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus
ada kerendahan hati dan keikhlasan kerja sama , meskipun Dengan Seorang Yang
Kelihatan Tidak Lebih Baik Dari Kita.
Rabu, 17 April 2013
Arti
Sebuah Kemenangan
Kemengan bukanlah hanya ketika kita berhasil mengalahkan
lawan di suatu pertandingan. Dan, bukan hanya ketika kita berhasil mencapai
prestasi terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua
yang kita inginkan dalam hidup ini.
Tapi, kemenangan adalah saat di mana kita dapat melawan
suatu kegagalan. Saat di mana kita dapat mengatasi musibah. Saat di mana kita dapat
bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan, saat di mana kita merasa
sangat terpuruk namun kita mampu berjuang menghancurkan semua cobaan itu.
Kemenangan adalah saat di mana kita dapat menjadikan itu
semua sebagai pertanda sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita. Saat di mana
kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua kegagalan yang kita
alami.
Minggu, 14 April 2013
Sebuah
Catatan Kehidupan
Semakin panjang usia kita,
semakin panjang pula catatan pengalaman hidup kita. Bagi mereka yang mau
memetik pelajaran dari pengalamannya, maka pengalamannya, jadi kekayaan yang
unik baginya. Usia membawanya pada kebajikan. Sedangkan bagi mereka yang acuh,
pengalaman tak lebih dari goresan di atas pasir pantai. Usia tak menjamin
apa-apa selain ketuaan baginya.
Meski kita sama-sama dinaungi
oleh langit yang sama. Meski kita sama-sama diterangi oleh cahaya matahari yang
sama, meski kita sama-sama digelapi oleh malam yang sama, namun kita tak pernah
sama dalam menyerap semua itu. Kita melihat cakrawala dari ketinggian yang
berbeda. Kita melangkah di jalan setapak dengan bobot yang berbeda.
Kita mengisi ruang waktu ini
dengan besar tubuh yang berbeda pula. Maka, meski kita lahir di bumi yang satu,
namun kita hidup di dunia yang berbeda-beda. Kita mempunyai sidik dunia pikiran
yang tak sama bagi setiap orang. Keunikan itu takkan banyak berarti bila tak
menjadi kekayaan bagi kita. Dan, kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak
membuat diri kita semakin baik dan bijaksana.
Sabtu, 13 April 2013
Satu Takdir
yang Sama.
Tak peduli apakah anda percaya akan takdir atau tidak,
sejatinya kita ini memiliki satu takdir yang sama: yaitu menjadi manusia yang
berbahagia. Tak butuh lebih dari satu kata untuk menjabarkan kebahagiaan.
Karena kebahagiaan bukan untuk didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan
dari dalam diri anda.
Tak peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut
anda. Tak peduli pula apa bahasa,
keyakinan dan pegangan anda. Kita semua berhak menjadi bahagia. Dan
semua ajaran kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari
hambatan-hambatan yang membuat kita tak bahagia. Karena itu, tiada salahnya
setelah menyisikan waktu di akhir pekan ini untuk kita merenungi semua
perjalanan yang sedang kita lalui, sambil menatap jauh ke depan dan ke dalam
diri, kita tuliskan tujuan hidup: untuk mencapai sebuah kebahagiaan sejati.
Kebahagiaan yang membebaskan kita dari sekat-sekat antar sesama. Dan itu dimulai dengan membebas diri dari sekat orang
yang mementingkan dirinya sendiri dan dari sekat ego kita sendiri.
Jumat, 12 April 2013
Mengapa Harus Berteriak
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya: “Mengapa
ketika sesorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat
atau berteriak?”
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan
dan menjawab: “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran. Karena itu
ia berteriak.” “Tapi…” Sang guru balik bertanya,”lawan bicaranya justru
berada disampingnya. Mengapa harus
berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus..?”
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira
benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban tang memuaskan. Sang
guru lalu berkata: “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan,
jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka
begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus
berteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula
mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara
keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak
lebih keras lagi.
Sang guru masih melanjutkan: “Sebaliknya, apa yang terjadi
ketika dua orang saling jatuh cinta? Meraka tak hanya tidak berteriak, namun
ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan
lembut. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarnya dengan begitu jelas.
Mengapa demikian?” Sang guru bertanya sambil memperhatikan
para muridnya.
Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun yang
berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak
berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perluh diucapkan. Sebuah pandangan
mata saja amatlah cukup membuat mereka memehami apa yang ingin mereka sampaikan
Sang guru masih melanjutkan: “Ketika anda sedang dilanda
kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak
mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat
seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena
waktu akan membantu anda.
Renungan Jum'at
Jikalah
Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tidak dinikmati saja, Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa, Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, Sedang taubat itu lebih utama.
Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri, Sedang kedermawanan justru melipat gandakannya.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusungkan dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.
Jikalah cinta akan menjadi masalalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama, Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.
Jikalah bahagia akan menjadi msalalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri, Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan, Sedang begitu banyak kebaikan bisa kita lakukan.
Suatu harin nanti, semua telah menjadi masa lalu aku ingin ada di antar mereka, yang beralaskan di atas permadani sambil bercengkrama dengan tetangganya, saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu.
“ Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan Cuma seujung kuku, di banding segala nikmat yang kuterima disini”
“Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertaubat dan tak mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-nya seluas alam raya, hingga sekarang aku Bahagia.”
Suatu hari nanti, ketika semua telah menjadi masa lalu, Aku tak ingin ada di antara mereka, yang berpeluh darah dan keluh kesah, Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.
( Duhai harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang ku kejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini.)
(Duhai nestapa, kecewa, dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja disbanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua.
Jikalah
Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tidak dinikmati saja, Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa, Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, Sedang taubat itu lebih utama.
Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri, Sedang kedermawanan justru melipat gandakannya.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusungkan dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.
Jikalah cinta akan menjadi masalalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama, Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.
Jikalah bahagia akan menjadi msalalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri, Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan, Sedang begitu banyak kebaikan bisa kita lakukan.
Suatu harin nanti, semua telah menjadi masa lalu aku ingin ada di antar mereka, yang beralaskan di atas permadani sambil bercengkrama dengan tetangganya, saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu.
“ Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan Cuma seujung kuku, di banding segala nikmat yang kuterima disini”
“Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertaubat dan tak mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-nya seluas alam raya, hingga sekarang aku Bahagia.”
Suatu hari nanti, ketika semua telah menjadi masa lalu, Aku tak ingin ada di antara mereka, yang berpeluh darah dan keluh kesah, Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.
( Duhai harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang ku kejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini.)
(Duhai nestapa, kecewa, dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja disbanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua.
Kamis, 11 April 2013
Rasa Sebuah Ketulusan
Seorang teman karib menghampiri meja kerja anda, dan
memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya, “Boleh aku pinjam ini?” Anda
yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, “Ambil saja,” setelah itu anda
lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman anda. Pensil patah itu
amat berharga demi pengerjaan tugasnya.
Tahukah anda bagaimana “Rasa” sebuah ketulusan? Setiap dari
kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus hati. Namun, tidak banyak
yang mampu memahaminya. Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk
dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda
menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda. Tiada setitik pun
keberatan .Tiada setitik pun permintaan terim kasih. Tiada setitik pun rasa
berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk
memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa
keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga
untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun
tampak bagai penah emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik anda. Kebaikan yang
anda letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin akan lenyap tak benilai…
Rabu, 10 April 2013
Memberi Tanpa Pertimbangan
Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk
memberi. Mulailah dengan suatu yang kecil yamg tak terlalu berharga di mata
anda. Mulai dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di
sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis
kota yang
panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakan telinga. Atau, anda sedang
berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk
meinta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan
dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keeping pada
mereka.
Barang kali ada
rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian
anda. Bukankah, tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat,
kali ini anda hanya sedang “berlatih” memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah
yang tiada berarti? Rasakan saja,
kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu
bernama kasih sayang.
Memberi tnpa
pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus disungai. Arus sungai
adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang
berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda
berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan ada di dalam lubuk
hati anda.
Jumat, 05 April 2013
Bicara
Dengan Bahasa Hati
# Tak ada musuh yang tak dapat
ditaklukkan oleh cinta
# Tak ada penyakit yang tak dapat
disembuhkan oleh kasih sayang
# Tak ada permusuhan yang tak
dapat dimaafkan oleh ketulusan
# Tak ada kesulitan yang tak
dapat dipecahkan oleh ketekunan
# Tak ada batu keras yang tak
dapat dipecahkan oleh kesabaran
Semua itu harus berawal dan
berasal dari hati anda.
Bicaralah dengan bahasa hati,
maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata
betapa kerasnya otot dan betapa tajamnya otak anda, namun juga betapa lembut
hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.
Anda tak akan dapat menghentikan
tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau,
membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis,. Anda harus
mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada
anda.
Mulailah dangan melembutkan hati
sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.
Kamis, 04 April 2013
Orang Pertama Yang Dihukum Di Akhirat
http://www.syariahbisnis.com/?id=alan
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat Allah akan menghukum semua makhluk dan semua makhluk tertekuk lutut. Pada hari itu orang yang pertama sekali akan dipanggil ialah orang yang mengerti Al-Quran, kedua orang yang mati fisabilillah dan ketiga ialah orang kaya.
Allah akan bertanya kepada orang yang mengerti Al-Quran: "Bukankah Aku telah mengajar kepadamu apa yang Aku turunkan kepada utusan-Ku?. Orang itu menjawab: "Benar Ya Tuhanku. Aku telah mempelajarinya di waktu malam dan mengerjakannya di waktu siang." Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya mahu digelar sebagai Qari dan Qariah, malaikat juga berkata demikian." Datang orang kedua, lalu Allah bertanya: "Kenapa kamu terbunuh?." Jawab orang itu: "Aku telah berperang untuk menegakkan agama-Mu." Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya ingin disebut pahlawan yang gagah berani dan kamu telah mendapat gelaran tersebut, malaikat juga berkata demikian."
Kemudian datang orang ketika pula: "Apa kamu buat terhadap harta yang Aku berikan kepadamu?." Jawab orang itu: "Aku gunakan untuk membantu kaum keluargaku dan juga untuk bersedekah." Lantas Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya ingin disebut dermawan dan kamu telah dikenali, malaikat juga berkata demikian." Sabda Rasulullah s.a.w. lagi: "Ketiga-tiga orang inilah yang pertama-tama akan dibakar dalam api neraka."
http://www.syariahbisnis.com/?id=alan
Senin, 25 Maret 2013
Menyingkirkan
Duri.
Kita berbuat baik tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu.
Kaena kita itulah peran yang seharus kita mainkan. Adalah kewajiban kita untuk
menyingkirkan duri di jalan yang sedang kita lewati, bukan saja agar tak
melukai, namun untuk menjaga para pejalan lain.
Sabtu, 23 Maret 2013
KISAH SI PEMALAS DENGAN ABU HANIFAH
Suatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandungi kata-kata, "Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, agaknya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi lagi belum datang sesuap nasi atau makanan pun di kerongkongku sehingga seluruh badanku menjadi lemah longlai. Oh, manakah hati yang belas ikhsan yang sudi memberi curahan air walaupun setitik."
Mendengar keluhan itu, Abu Hanifah berasa kasihan lalu beliau pun balik ke rumahnya dan mengambil bungkusan hendak diberikan kepada orang itu. Sebaik saja dia sampai ke rumah orang itu, dia terus melemparkan bungkusan yang berisi wang kepada si malang tadi lalu meneruskan perjalanannya. Dalam pada itu, si malang berasa terkejut setelah mendapati sebuah bungkusan yang tidak diketahui dari mana datangnya, lantas beliau tergesa-gesa membukanya. Setelah dibuka, nyatalah bungkusan itu berisi wang dan secebis kertas yang bertulis, " Hai manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh sedemikian itu, kamu tidak pernah atau perlu mengeluh diperuntungkan nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah dan cubalah bermohon kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus."
Pada keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu dan suara keluhan itu kedengaran lagi, "Ya Allah Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kelmarin,sekadar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Tuhan tidak beri, akan lebih sengsaralah hidupku, wahai untung nasibku."
Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi wang dan secebis kertas dari luar jendela itu, lalu dia pun meneruskan perjalanannya. Orang itu terlalu riang sebaik saja mendapat bungkusan itu. Lantas terus membukanya.
Seperti dahulu juga, di dalam bungkusan itu tetap ada cebisan kertas lalu dibacanya, "Hai kawan, bukan begitu cara bermohon, bukan demikian cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian 'malas' namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak redha Tuhan melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan….jangan berbuat demikian. Hendak senang mesti suka pada bekerja dan berusaha kerana kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup tidak perlu atau disuruh duduk diam tetapi harus bekerja dan berusaha. Allah tidak akan perkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah tidak akan mengkabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah. Insya Allah, akan dapat juga pekerjaan itu selama kamu tidak berputus asa. Nah…carilah segera pekerjaan, saya doakan lekas berjaya."
Sebaik saja dia selesai membaca surat itu, dia termenung, dia insaf dan sedar akan kemalasannya yang selama ini dia tidak suka berikhtiar dan berusaha.
Pada keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak dari hari itu, sikapnya pun berubah mengikut peraturan-peraturan hidup (Sunnah Tuhan) dan tidak lagi melupai nasihat orang yang memberikan nasihat itu.
Dalam Islam tiada istilah pengangguran, istilah ini hanya digunakan oleh orang yang berakal sempit. Islam mengajar kita untuk maju ke hadapan dan bukan mengajar kita tersadai di tepi jalan.
Selasa, 19 Maret 2013
Tugas Kita Adalah Berikhtiar
Tugas Kita Adalah Berikhtiar
Ketika orang lain berbicara sejuta bahasa, tetaplah anda
bekerja. Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Ketika orang lain
berdiam tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Siangi dan airi
putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding saling
hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkan seranai pengundang angin
dan gerimis. Ketika orang lain terlelap pada tidur nyenyak mereka, jangan
putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan , “ Semoga ikhtiar ini
menjadi kebaikan bagi segenap semesta” Maka, ketika orang lain tergugah dari
peraduannya, ajaklah mereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah
masak. Bila mereka tak jua berkenan, jangan kecil hati. Terus dan tetaplah bekerja.
Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.
Apa pun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti
sedetik pun dari kerja, mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan
kehangatan ke seluruh galaksi. Maka, tak ada alasan yang lebih baik untuk
keberadaan kita di sini, selain bekerja, mengubah energi hangat mentari menjadi
kebaikan.
Kamis, 10 Januari 2013
Kejujuran.
Bersiaplah selalu untuk menghadapi
situasi yang menuntut kejujuran anda. Nasehat agar kita senantiasa berlaku
jujur lebih mudah diucapkan daripada kenyataan. Bayangkan seseorang dalam
keadaan “terjepit” bila ia berkata jujur, ia akan kehilangan keuntungan besar
yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia mau sedikit berdussta
bukan hanya keuntungan namun juga kebangggaan yang akan diraihnya. Sebenarnya,
kejujuran tidak berkaitan dengan untung rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap
yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang. Kejujuran bukanlah sebuah pilihan.
Seseorang melakukan dusta kerena ia mimilih berdusta. Mengapa dusta adalah pilihan? Karena anda tak bisa
menipu diri sendiri. Hati nurani tak bisa dibungkam meski ia hanya berbisik
lirih.
Pepatah kuno ini tak pernah lekang bagaimanpun majunya sebuah perekonomian.
« kejujuran adalah mata uang yang laku dimana-mana » Bawalah sekeping
kejujuran dalam saku anda, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun.
Minggu, 06 Januari 2013
Selasa, 01 Januari 2013
Berkat Kejujuran
www.syariahbisnis.com/?id=alan
Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan wang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad.
Dalam perjalanan, mereka telah diserang oleh 60 orang penyamun. Habis harta kafilah dirampas tetapi penyamun tidak mengusik Abdul Kadir kerana menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang perompak bertanya Abdul Kadir apa yang dia ada. Abdul Kadir menerangkan dia ada wang 40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu hairan dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan didapati ada wang sebagaimana yang diberitahu.
Ketua penyamun bertanya kenapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui wangnya akan dirampas? Abdul Kadir menerangkan yang dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak bercakap bohong walau apa pun yang berlaku. Apabila mendengar dia bercakap begitu, ketua penyamun menangis dan menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya.
Moral & Iktibar
Ilmu Agama perlu dituntut meskipun terpaksa berjalan jauh.
Kata-kata ibu menjadi pendorong dan perangsang dalam hidup.
Berkata benar adalah satu kekuatan yang boleh memberi keinsafan kepada orang lain.
Niat yang baik dan ikhlas mendapat keberkatan daripada Allah.
www.syariahbisnis.com/?id=alan
Hub.081807772927
Bisnis Syariah a la Nabi
Muhammad Rasulullah, Nabi kita tercinta, adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang sebagai sudagar sukses. Disadari atau tidak sukses tersebut tidak lepas dari aktivitas marketing yang diterapkannya --yang tak cuma ampuh tapi juga sesuai syariah dan, tentu saja, penuh ridlo dari Allah. Jika Anda tertarik menerapkannya, selain mendapat keuntungan, insyaallah bisnis Anda pun barokah. Inilah empat tips marketing a la Nabi:
1. Jujur adalah Brand
Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.
2. Mencintai Customer
Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, "Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri."
3. Penuhi Janji
Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu." (QS Al Maidah 3). Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.
4. Segmentasi ala Nabi
Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah. Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah. Dalam soal segmentasi ini, Yamaha Motor adalah salah satu perusahaan yang bisa dijadikan teladan. Dia menciptakan motor Yamaha Mio, dengan mesin ber-cc kecil, tapi otomatis, dan mudah penggunaannya untuk segmen pasar perempuan. Dialah pelopor industri motor yang membidiki segmen ini, segmen yang sebelumnya selalu dilupakan pesaing lain. Hasilnya, dengan Mio Yamaha menyodok Honda dan menjadi penjual nomor satu di Indonesia 2007 ini. Bisnis Mana yang Syariah? Seiring semaraknya penggunaan ekonomi syariah di Tanah Air, semakin banyak pebisnis yang meng-klaim bahwa bisnis atau usaha yang dijalankan merupakan bisnis syariah. Mulai dari bisnis penyewaan, toko, MLM, bisnis warnet, hingga bisnis hotel. Terlepas dari kebenaran bisnis tersebut dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, hingga saat ini memang tidak ada peraturan secara umum dalam negara yang membatasi bidang apa saja yang bisa dijalankan sebagai bisnis syariah dan mana yang tidak. Kendati demikian menurut salah seorang konsultan dan pebisnis syariah Farid Ma’ruf, meski pada dasarnya semua bidang usaha bisa dijalankan sebagai bisnis syariah, namun tetap harus menjalankan beberapa prinsip sehingga benar-benar menjalankan bisnis secara syariah. “Melihat sebuah bisnis atau usaha benar secara syariah bisa dilihat dari sistemnya,” ujar Farid. Sistem yang dimaksud salah satunya adalah masalah akad. Definisi akad menurut istilahnya adalah keterikatan keinginan diri seseorang dengan keinginan orang lain dengan cara memunculkan adanya komitmen tertentu yang disyariatkan. Farid mencoba memberi contoh cara yang ditempuh oleh sebuah usaha berprinsip syariah. Misalnya, jika seseorang berinvestasi menanam saham pada sebuah usaha, kemudian dijanjikan mendapatkan bagi hasil sesuai modal yang ditanamkan itu berarti tidak menjalankan bisnis syariah, karena telah termasuk riba. Semestinya bagi hasil didasarkan pada hasil usaha dan bukan modal. Ada contoh lain kegiatan bisnis yang berhubungan dengan jual beli mata uang. Sesuai fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf), transaksi jual beli syariah dilakukan dengan beberapa ketentuan. Pertama, jual beli dilakukan tidak untuk spekulasi. Kemudian ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). Dan apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai. Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah komoditas yang dijadikan sebagai bisnis, berupa produk atau jasa. Jika produk/jasa yang dijadikan lahan bisnis sudah nyata tidak halal secara syariah, sudah tentu tidak dapat digolongkan dalam bisnis syariah. Setelah produk/jasa telah aman dalam hal kehalalan, selanjutnya pebisnis harus menjalankan akad dan ketentuan yang benar secara syariah. Semua dapat diketahui dengan jalan mempelajari dari ahlinya, dan saat ini tersedia banyak literatur yang bisa dijadikan rekomendasi bisnis. (SH) Oleh BHS 04 Juli 2007 wirausaha.com
1. Jujur adalah Brand
Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.
2. Mencintai Customer
Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, "Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri."
3. Penuhi Janji
Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu." (QS Al Maidah 3). Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.
4. Segmentasi ala Nabi
Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah. Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah. Dalam soal segmentasi ini, Yamaha Motor adalah salah satu perusahaan yang bisa dijadikan teladan. Dia menciptakan motor Yamaha Mio, dengan mesin ber-cc kecil, tapi otomatis, dan mudah penggunaannya untuk segmen pasar perempuan. Dialah pelopor industri motor yang membidiki segmen ini, segmen yang sebelumnya selalu dilupakan pesaing lain. Hasilnya, dengan Mio Yamaha menyodok Honda dan menjadi penjual nomor satu di Indonesia 2007 ini. Bisnis Mana yang Syariah? Seiring semaraknya penggunaan ekonomi syariah di Tanah Air, semakin banyak pebisnis yang meng-klaim bahwa bisnis atau usaha yang dijalankan merupakan bisnis syariah. Mulai dari bisnis penyewaan, toko, MLM, bisnis warnet, hingga bisnis hotel. Terlepas dari kebenaran bisnis tersebut dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, hingga saat ini memang tidak ada peraturan secara umum dalam negara yang membatasi bidang apa saja yang bisa dijalankan sebagai bisnis syariah dan mana yang tidak. Kendati demikian menurut salah seorang konsultan dan pebisnis syariah Farid Ma’ruf, meski pada dasarnya semua bidang usaha bisa dijalankan sebagai bisnis syariah, namun tetap harus menjalankan beberapa prinsip sehingga benar-benar menjalankan bisnis secara syariah. “Melihat sebuah bisnis atau usaha benar secara syariah bisa dilihat dari sistemnya,” ujar Farid. Sistem yang dimaksud salah satunya adalah masalah akad. Definisi akad menurut istilahnya adalah keterikatan keinginan diri seseorang dengan keinginan orang lain dengan cara memunculkan adanya komitmen tertentu yang disyariatkan. Farid mencoba memberi contoh cara yang ditempuh oleh sebuah usaha berprinsip syariah. Misalnya, jika seseorang berinvestasi menanam saham pada sebuah usaha, kemudian dijanjikan mendapatkan bagi hasil sesuai modal yang ditanamkan itu berarti tidak menjalankan bisnis syariah, karena telah termasuk riba. Semestinya bagi hasil didasarkan pada hasil usaha dan bukan modal. Ada contoh lain kegiatan bisnis yang berhubungan dengan jual beli mata uang. Sesuai fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf), transaksi jual beli syariah dilakukan dengan beberapa ketentuan. Pertama, jual beli dilakukan tidak untuk spekulasi. Kemudian ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). Dan apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai. Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah komoditas yang dijadikan sebagai bisnis, berupa produk atau jasa. Jika produk/jasa yang dijadikan lahan bisnis sudah nyata tidak halal secara syariah, sudah tentu tidak dapat digolongkan dalam bisnis syariah. Setelah produk/jasa telah aman dalam hal kehalalan, selanjutnya pebisnis harus menjalankan akad dan ketentuan yang benar secara syariah. Semua dapat diketahui dengan jalan mempelajari dari ahlinya, dan saat ini tersedia banyak literatur yang bisa dijadikan rekomendasi bisnis. (SH) Oleh BHS 04 Juli 2007 wirausaha.com
kLIK WEB INI INGIN DAPAT ILMU AGAMA ATAU ARTIKEL YANG LAIN..
Langganan:
Postingan (Atom)