Jumat, 11 Oktober 2013

                                     Hukum Menabur Dan Menuai

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia  sedang bergumul dengan lumpur yang mengembang, semakin bergerak malah semakin ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertelongannya, dengan susa payah pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok  ini pulang ke rumah.

Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah… Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertelongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah orang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawaan itu. Ia memberi beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah anda nama pemuda miskin yang jadi dokter ini..? namanya ALEXANDER FLEMING, yang kemudian menemukan obat Penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obt untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka menyuntik dengan pinesislin yang merupakan obat penemuan baru. Apa yang terjadi..? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh…

Tahukah Anda siapa nama pemuda itu.. ? Namanya adalah WISTON CHURCHIL, PM Inggeris yang termasyur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kabaikan pula. Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming menemukan Penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churchil..?

                                     Tahukah Anda…!

Patung Liberty, kebanggaan dan symbol kota New York, ternyata bukan dibuat di New York. Patung tersebut, yang didesain oleh pemahat Prancis, Fredric-Auguste Bartholdi pertama kali dibangun  dan disusun di Francis pada tahun 1884. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika ke 100

Setelah selesai dibuat di Prancis, patung tersebut dibongkar, dan dikemas dalam 200 muatan besar untuk dikirim ke Amerika. Patung Liberty selanjutnya disusun kembali di 

Jumat, 04 Oktober 2013

Roda Kehidupan

“Saya pernah mendengar seorang arif yang pergi jauh dengan berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, sang arif konon agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang bisa saya petik dari kisah ini..?”

“itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik, sesekali perlu kita sadari bahwa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras.”

“apa alasan saya optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah.”.

:”Alasannya ialah iman, karean kita yakin akan pertolongan Sang Maha Pencipta.”

“Hikmah selanjutnya?”.


“Orang yang terkenal satu ketika harus siap untuk dilupakan, orang yang diatas harus siap mental untuk turun kebawah. Orang kaya satu ketika harus siap untuk miskin. Iman membuat kita selalu siap menerima apapun kondisi yang datang kepada kita…

Minggu, 29 September 2013



                                                     Letak Kekuatan

Ada kekuatan di dalam cinta. Dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan, dan orang yang tertawa gembira adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah larut dengan masalah dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam kedamain diri, dan orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran, dan orang yang sabar adalah orang yang kuat, karena ia sanggup menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa disakiti.

Ada kekuatan di dalam kemurahan, dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan, dan orang yang baik adalah orang yang kuat, karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan, dan orang yang setia adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekeuatan di dalam kelemah-lembutan, dan orang yang lemah-lembut adalah orang yang kuat, karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri, dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Disitulah semua letak-letak dimana kekuatan sejati berada…

Dan sadarlah bahwa kita juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala masalah kita. Dimanapun juga seberat dan serumit apapun juga.

Sabtu, 28 September 2013



                                                       Cinta…


                                                      Tuhan…
                              Saat aku menyukai seseorang teman,
                         Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir.
                    Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir.

                                                     Tuhan…
                              Ketika aku merindukan seseorang kekasih,
                     Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta SejatipMu.
                        Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi

                                                    Tuhan…
                                   Jika aku Hendak mencintai seseorang,
                      Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu.
                              Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu.

                                                    Tuhan…
                                   Ketika aku sedang jatuh cinta,
                                          Jagalah cinta itu.
                             Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

                                                   Tuhan…
                           Ketika aku berucap aku cinta padamu,
                 Biarlah kukatakan kepada yang hatinya teraut pada-Mu.
                   Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu

Sebagaimana orang bijak berucap. Mencintai seseorang bukanlah apa-apa, Dicintai seseorang adalah sesuatu. Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti, Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah Segala-galanya.


Doa Untuk Anakku

Ya Allah…Bentuklah putraku, menjadi manusia yang cukup kuat untuk menyadari manakala ia lemah. Dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri manakala ia takut. Manusia yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan, rendah hati dan jujur dalam kemenangan.

Bentuklah putraku menjadi seorang yang kuat dan mengerti, bahwa mengetahui serta mengenal diri sendiri adalah dasar dari segala ilmu yang benar.

Ya Allah, janganlah putraku kau bimbing pada jalan yang mudah dan lunak. Biarlah kau bawa dia ke dalam gelombang dan desak kesulitan tantangan hidup. Bimbinglah putraku, supaya dia mampu tegak berdiri di tengah badai, serta berwelas asih kepada mereka yang jatuh.

Bentuklah putraku, menjadi manusia berhati bening dengan cita-cita setinggi langit. Seorang manusia yang sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum memimpin orang lain.

Seorang manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak melupakan masa lampau. Dan setelah segalanya menjadi miliknya semoga putraku dilengkapi hati yang ringan untuk bergembira serta selalu bersunggu-sungguh namun jangan sekali-kali berlebihan.

Berikan kepadanya kerendahan hati, kesederhanaan dan keagungan yang hakiki, pikiran cerah dan terbuka bagi sumber kearifan dan kelembutan dari kukuatan yang sebenarnya sehingga aku, orang tuanya, akan berani berkata. “hidupku tidaklah sia-sia”

Sabtu, 07 September 2013

Saling Mencintai

Di jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah Bumi, tempat kita semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang maha Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap sang waktu. Kehidupan tumbuh dan gugur silih berganti semenjak lima puluh milyar tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang, rapi dan berhati-hati.

Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu hanya demi kehidupan manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya, yang diturunkan dua juta tahun lalu di bumi ini. Sedangkan kini matahari masih menyisahkan lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di penjuru galaksi. Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?

Kita dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelapnya alam raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalanan agung kedalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya gemilang yag ditiupkan Sang Maha Pencipta.


Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah-ruah. Karena itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama kepala yang menjulang ke langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup saling memberi, saling menerima, dan saling mencintai.

Minggu, 12 Mei 2013

Prinsip 10/90 Stephen R Covey

Menurut prinsip ini, 10% dari kehidupan kita terdiri dari apa yang terjadi kepada kita, selebihnya (90%) tergantung dari sikap kita dalam menghadapinya. Artinya, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi kepada kita "CUMA" 10% itu. Kita tidak dapat mencegah mobil kita dari kerusakan. Pesawat kita mungkin di delay yang menyebabkan semua schedule kita berantakan. Mungkin kita juga akan di salip oleh pengemudi lain di jalan. Kita tidak dapat mengontrol factor 10% ini. TETAPI, yang 90% adalah hal yang lain, kita dapat menghendaki bagaimana kita menjalani yang 90% itu.

Bagaimana caranya? Dari reaksi kita !

Kita tidak dapat mencegah lampu lalu lintas berganti ke merah, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap hal tersebut. Jangan tertipu! – Hanya KITA yang (pasti) dapat mengontrol reaksi kita sendiri. Anda sedang menikmati sarapan pagi sekeluarga dan tanpa di sengaja anak Anda menumpahkan kopi ke pakaian kerja Anda. Anda tidak dapat mengontrol apa yang barusan terjadi, namun apa yang akan terjadi selanjutnya akan sepenuhnya bergantung kepada bagaimana reaksi Anda terhadap kejadian ini.

Anda mengutuki diri sendiri (menggerutu)…

Anda memarahi anak Anda karena telah menumpahkan kopi tersebut. Anak Anda kemudian menangis karena di marahi. Setelah memarahi anak Anda, Anda kemudian mengkritik istri Anda karena meletakkan cangkir kopi Anda terlalu di pinggir meja. Kemudian Anda dan istri Anda pun bertengkar sejenak. Anda lalu lari ke kamar untuk mengganti pakaian Anda. Di meja makan, anak Anda yang sejak dari tadi menangis tidak dapat menhabiskan sarapan paginya dan mengganti pakaiannya untuk sekolah. Dia pun ditinggal bis sekolahnya dan istri Anda harus segera berangkat ke kantornya. Anda langsung menuju ke mobil Anda dan mengantar anak Anda ke sekolahnya. Karena sudah agak terlambat, Anda pun mengendarai mobil dengan sedikit mengebut. Anda sampai di sekolah anak Anda setelah terlambat 15 menit dan mendapatkan surat tilang karena mengebut. Anak Anda pun langsung lari masuk ke sekolah tanpa pamit kepada Anda terlebih dahulu. Setelah dari sekolah, Anda langsung ngebut ke kantor karena sudah terlambat 20 menit. Sesampai di kantor, Anda baru sadar bahwa Anda lupa membawa tas kerja Anda. Karena Anda sudah memulai hari Anda dengan tidak bagus, hal ini akan terus berlanjut hingga jam pulang nanti. Anda pun mulai tidak sabar untuk menanti sampai pukul 5 nanti, dimana Anda ingin segera pulang. Sesampai di rumah, Anda mendapati bahwa situasi di rumah pun tidak begitu ramah. Ada sedikit jarak antara Anda dan istri dan anak Anda.

Mengapa demikian? Semua ini karena reaksi Anda di pagi hari tadi

Apa penyebab hari buruk Anda?

A. Apakah karena kopi yang tumpah?

B. Apakah karena anak Anda?

C. Apakah karena Anda di tilang polisi?

D. Apakah Anda penyebabnya?

Jawaban yang benar adalah: D.

Apa yang terjadi dengan kopi Anda memang di luar dari kendali Anda, namun reaksi Anda terhadap kejadian tersebut lah yang menyebabkan Anda memiliki hari yang buruk.

Berikut adalah apa yang dapat dan seharusnya terjadi atas kejadian tersebut:

Anda tertumpah kopi dan anak Anda sudah mulai menangis. Anda seharusnya menenangkannya sambil berkata, “Ga pa pa kok say, kamu hanya perlu lebih hati-hati aja lain kali.” Lalu sambil membersihkan baju Anda dengan handuk kecil, Anda bergegas ke kamar Anda untuk menukar pakaian. Setelah selesai berpakaian, Anda mengambil tas kerja Anda dan kembali ke meja makan sambil melihat anak Anda yang melambai ke arah Anda sedang menaiki bis sekolahnya. Anda pun dapat sampai di kantor 5 menit lebih awal dan berbincang-bincang sebentar dengan rekan-rekan kerja Anda. Bahkan bos Anda juga memberi komentar yang positif terhadap perilaku Anda yang sedang senang hati hari itu.

Dapatkah di lihat perbedaan antara 2 kisah di atas? Mereka mempunyai awal yang sama, namun akhir yang berbeda..!

Mengapa?
Semuanya tergantung bagaimana sikap Anda dalam menghadapi situasi tersebut.

Anda memang (pasti) tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi pada Anda (factor 10%), tetapi reaksi dan sikap Anda (pasti) dapat mempengaruhi factor yang 90%.

Berikut adalah beberapa saran untuk mengaplikasikan prinsip 90/10 dalam kehidupan kita sehari-hari:

Apabila ada beredar komentar negatif mengenai Anda, janganlah di serap begitu saja. Anda seharusnya dapat bersikap cuek. Jangan biarkan komentar negative tersebut mempengaruhi hidup Anda..!!! Bersikaplah sewajarnya dan hari-hari Anda akan lebih membaik. Reaksi yang salah mungkin akan mengakibatkan Anda kehilangan seorang teman baik, di pecat dari pekerjaan atau mengidap stress yang berkepanjangan.

Bagaimana seharusnya sikap Anda terhadap pengemudi yang tiba-tiba menyalip di depan Anda? Apakah Anda akan marah? Membanting kemudi mobil Anda? Menghujat? Apakah tekanan darah Anda semakin tinggi? Apakah Anda akan mencoba untuk menabrak mobil tersebut? Siapakah yang akan peduli apabila Anda datang ke kantor lebih telat 10 detik? Jangan sampai karena kejadian tersebut, mood Anda berubah jadi tidak bagus.

Ingatlah akan prinsip 90/10 ini, dan janganlah Anda terlalu khawatir.

Anda menerima kabar bahwa Anda akan di pecat dari pekerjaan Anda. Janganlah Anda menjadi stress, tidak bisa tidur dan jadi bad-mood. Semuanya ini dapat Anda lewati. Anda seharusnya dapat memakai waktu dan peluang ini untuk mencari pekerjaan yang baru

Pesawat yang akan Anda tumpangi ternyata delay dan Anda tahu bahwa hal ini akan merusak semua rencana Anda untuk hari itu. Janganlah Anda memarahi awak pesawat tersebut? Ini juga sebenarnya di luar dari kendali awak pesawat tersebut. Dia juga sebenarnya tidak mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Seharusnya, Anda dapat menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar atau mencoba untuk lebih mengenal penumpang yang lain. Janganlah Anda menjadi stress karena hal ini hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk.

Nah.. sekarang Anda sudah mengetahui dan mempelajari prinsip 90/10. Cobalah untuk menerapkan prinsip tersebut pada kehidupan sehari-hari Anda dan percayalah, bahwa hidup Anda akan jauh menjadi lebih baik lagi.

Prinsip 90/10 adalah sesuatu yang menakjubkan, dan belum banyak daripada kita yang mengetahui dan mengaplikasikannya di kehidupan kita. Oleh karena itu banyak daripada kita yang mengalami Stress yang berlebihan, Masalah dan Sakit Hati.

Bukankah kita semua harus dapat mengerti dan mengaplikasikan prinsip 90/10 ini? Agar hidup kita selalu Ceria, Bahagia, dan Tetap bersemangat setiap hari !


www.syariahbisnis.com/?id=alan

Jumat, 10 Mei 2013



Cerita Dari Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunugan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama “Aduh!”

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hai! Siapa Kau?” Jawaban yang terdengar, “Hai siapa Kau?” lantaran kesal megetahui suaranya ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan ucapan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.” Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan menjawab, “Saya kagum padamu!” sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!” suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “ Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN.”

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu sendiri.

Senin, 06 Mei 2013


                                                            Diam Adalah Emas

Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh bebeda. Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan anda. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan anda untuk diam. Kebijakan sering kali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan. “diam adalah emas.” 

Senin, 29 April 2013


                                                     Cermin Positif.

Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain itu gampang. Namun kritik yang didasari oleh mencari-cari kesalahan orang lain tak mungkin dapat mempermudah keadaan. Anda tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga anda untuk menilai apakah orang telah berbuat salah atau benar. Karena itu sangat mudah! Yang sulit adalah melihat kesalahan diri sendiri. Waspadalah bila anda begitu pandai mengkritik. Jangan-jangan anda tak mampu lagi melihat kebenaran. Dan sebuta-butanya orang ialah mereka yang bisa menangkap cahaya kebenaran.

Sekali anda gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan orang lain, anda tergoda untuk mendapatkan yang sebesar krikil. Begitu seterusnya, hingga tanpa sadar anda telah menciptakan gunung kesalahan orang lain. Orang tak pernah suka berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnya. Maka dari itu janganlah anda menjadi bayangan atas kesalahan orang lain. Bantulah mereka menemukan sisi positif diri mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan sisi baik anda sendiri.

Rabu, 24 April 2013


                              The Winner and The Looser

Seekor Kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, tiba-tiba datang seekor  rubah jantan yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata:” Kalau memang kamu berani, hanyo kita berkelahi di dalam lubang keilinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang”

Sang Rubah jantan merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?” Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggemggam setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai, tiba-tiba datang seekor  Serigala besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata:” Kalau memang kamu berani, hanyo kita berkelahi di dalam lubang keilinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang”

Sang Serigala besar merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?” Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggemggam setangkai paha Srigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri di atas pasir, memakai kaca mata hitam dan topi pantai, tiba-tiba datang seekor  Beruang besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata:” Kalau memang kamu berani, hanyo kita berkelahi di dalam lubang keilinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang”

Sang Beruang merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?” Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggemggam setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai-lambai, lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, sang kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil berkata  ‘Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan.. !!’

Keluarlah seekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata, ‘Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu berlari kencang untuk mengejar ‘.

Note.
The Winner, selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara  The Looser, selalu berfikir begaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan keikhlasan kerja sama , meskipun Dengan Seorang Yang Kelihatan Tidak Lebih Baik Dari Kita.

Rabu, 17 April 2013


                                       Arti Sebuah Kemenangan

Kemengan bukanlah hanya ketika kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Dan, bukan hanya ketika kita berhasil mencapai prestasi terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.

Tapi, kemenangan adalah saat di mana kita dapat melawan suatu kegagalan. Saat di mana kita dapat mengatasi musibah. Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan, saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu berjuang menghancurkan semua cobaan itu.

Kemenangan adalah saat di mana kita dapat menjadikan itu semua sebagai pertanda sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita. Saat di mana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua kegagalan yang kita alami.

Dan, kemenangan adalah saat di mana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Saat di mana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, sehingga kadang-kadang kita merindukan sebuah kegagalan. Karena kegagalanlah yang membuat kita sadar di mana kita berada

Minggu, 14 April 2013


                                          Sebuah Catatan Kehidupan

Semakin panjang usia kita, semakin panjang pula catatan pengalaman hidup kita. Bagi mereka yang mau memetik pelajaran dari pengalamannya, maka pengalamannya, jadi kekayaan yang unik baginya. Usia membawanya pada kebajikan. Sedangkan bagi mereka yang acuh, pengalaman tak lebih dari goresan di atas pasir pantai. Usia tak menjamin apa-apa selain ketuaan baginya.

Meski kita sama-sama dinaungi oleh langit yang sama. Meski kita sama-sama diterangi oleh cahaya matahari yang sama, meski kita sama-sama digelapi oleh malam yang sama, namun kita tak pernah sama dalam menyerap semua itu. Kita melihat cakrawala dari ketinggian yang berbeda. Kita melangkah di jalan setapak dengan bobot yang berbeda.

Kita mengisi ruang waktu ini dengan besar tubuh yang berbeda pula. Maka, meski kita lahir di bumi yang satu, namun kita hidup di dunia yang berbeda-beda. Kita mempunyai sidik dunia pikiran yang tak sama bagi setiap orang. Keunikan itu takkan banyak berarti bila tak menjadi kekayaan bagi kita. Dan, kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak membuat diri kita semakin baik dan bijaksana.

Sabtu, 13 April 2013


                                    Satu Takdir yang Sama.

Tak peduli apakah anda percaya akan takdir atau tidak, sejatinya kita ini memiliki satu takdir yang sama: yaitu menjadi manusia yang berbahagia. Tak butuh lebih dari satu kata untuk menjabarkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan bukan untuk didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan dari dalam diri anda.

Tak peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut anda. Tak peduli pula apa bahasa,  keyakinan dan pegangan anda. Kita semua berhak menjadi bahagia. Dan semua ajaran kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari hambatan-hambatan yang membuat kita tak bahagia. Karena itu, tiada salahnya setelah menyisikan waktu di akhir pekan ini untuk kita merenungi semua perjalanan yang sedang kita lalui, sambil menatap jauh ke depan dan ke dalam diri, kita tuliskan tujuan hidup: untuk mencapai sebuah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang membebaskan kita dari sekat-sekat antar sesama. Dan itu dimulai dengan membebas diri dari sekat orang yang mementingkan dirinya sendiri dan dari sekat ego kita sendiri. 

Jumat, 12 April 2013


                                     Mengapa Harus Berteriak

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya: “Mengapa ketika sesorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab: “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran. Karena itu ia berteriak.” “Tapi…” Sang guru balik bertanya,”lawan bicaranya justru berada  disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus..?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban tang memuaskan. Sang guru lalu berkata: “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.

Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.

Sang guru masih melanjutkan: “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Meraka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan lembut. Sehalus apapun, keduanya bisa  mendengarnya dengan begitu jelas.

Mengapa demikian?” Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.
Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun yang berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perluh diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memehami apa yang ingin mereka sampaikan

Sang guru masih melanjutkan: “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.
Renungan Jum'at 
Jikalah

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tidak dinikmati saja, Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa, Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri, Sedang kedermawanan justru melipat gandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusungkan dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masalalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama, Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi msalalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri, Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan, Sedang begitu banyak kebaikan bisa kita lakukan.

Suatu harin nanti, semua telah menjadi masa lalu aku ingin ada di antar mereka, yang beralaskan di atas permadani sambil bercengkrama dengan tetangganya, saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu.

“ Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan Cuma seujung kuku, di banding segala nikmat yang kuterima disini”

“Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertaubat dan tak mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-nya seluas alam raya, hingga sekarang aku Bahagia.”

Suatu hari nanti, ketika semua telah menjadi masa lalu, Aku tak ingin ada di antara mereka, yang berpeluh darah dan keluh kesah, Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.

( Duhai harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang ku kejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini.)

(Duhai nestapa, kecewa, dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja disbanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua.

Kamis, 11 April 2013


                                           Rasa Sebuah Ketulusan

Seorang teman karib menghampiri meja kerja anda, dan memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya, “Boleh aku pinjam ini?” Anda yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, “Ambil saja,” setelah itu anda lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman anda. Pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya.

Tahukah anda bagaimana “Rasa” sebuah ketulusan? Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus hati. Namun, tidak banyak yang mampu memahaminya. Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda. Tiada setitik pun keberatan .Tiada setitik pun permintaan terim kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai penah emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik anda. Kebaikan yang anda letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin akan lenyap tak benilai…

Rabu, 10 April 2013


                             Memberi Tanpa Pertimbangan

Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan suatu yang kecil yamg tak terlalu berharga di mata anda. Mulai dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakan telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meinta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keeping pada mereka.

Barang kali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda hanya sedang “berlatih” memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Memberi tnpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus disungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan ada di dalam lubuk hati anda.

Jumat, 05 April 2013


                                   Bicara Dengan Bahasa Hati

# Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta

# Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang

# Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan

# Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan

# Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran

Semua itu harus berawal dan berasal dari hati anda.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.

Kesuksesan bukan semata-mata betapa kerasnya otot dan betapa tajamnya otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.

Anda tak akan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis,. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.

Mulailah dangan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.

Kamis, 04 April 2013


                                          Orang Pertama Yang Dihukum Di Akhirat
                                             http://www.syariahbisnis.com/?id=alan

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat Allah akan menghukum semua makhluk dan semua makhluk tertekuk lutut. Pada hari itu orang yang pertama sekali akan dipanggil ialah orang yang mengerti Al-Quran, kedua orang yang mati fisabilillah dan ketiga ialah orang kaya.

Allah akan bertanya kepada orang yang mengerti Al-Quran: "Bukankah Aku telah mengajar kepadamu apa yang Aku turunkan kepada utusan-Ku?. Orang itu menjawab: "Benar Ya Tuhanku. Aku telah mempelajarinya di waktu malam dan mengerjakannya di waktu siang." Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya mahu digelar sebagai Qari dan Qariah, malaikat juga berkata demikian." Datang orang kedua, lalu Allah bertanya: "Kenapa kamu terbunuh?." Jawab orang itu: "Aku telah berperang untuk menegakkan agama-Mu." Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya ingin disebut pahlawan yang gagah berani dan kamu telah mendapat gelaran tersebut, malaikat juga berkata demikian."

Kemudian datang orang ketika pula: "Apa kamu buat terhadap harta yang Aku berikan kepadamu?." Jawab orang itu: "Aku gunakan untuk membantu kaum keluargaku dan juga untuk bersedekah." Lantas Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya ingin disebut dermawan dan kamu telah dikenali, malaikat juga berkata demikian." Sabda Rasulullah s.a.w. lagi: "Ketiga-tiga orang inilah yang pertama-tama akan dibakar dalam api neraka."
http://www.syariahbisnis.com/?id=alan

Senin, 25 Maret 2013


                                  Menyingkirkan Duri.

Kita berbuat baik tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu. Kaena kita itulah peran yang seharus kita mainkan. Adalah kewajiban kita untuk menyingkirkan duri di jalan yang sedang kita lewati, bukan saja agar tak melukai, namun untuk menjaga para pejalan lain.

Jadi, meski tak seorang pun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik anda, itu tak perluh mengecilkan arti kerja anda. Mungkin saja orang lain tak memahami kebaikan itu, karena mereka menganggap memang seharusnya anda melakukan itu. Maka, apalah artinya sebuah ucapan terima kasih. Biarkan saja kebaikan mengalir dari tangan anda. Dan, biarkan benak anda terbebas dari perasaan berjasa. Temukan arti pesan sang bijak, berikan derma dari tangan kanan seakan-akan tengan kirimu tak mengetahuinya

Sabtu, 23 Maret 2013


                                KISAH SI PEMALAS DENGAN ABU HANIFAH


Suatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandungi kata-kata, "Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, agaknya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi lagi belum datang sesuap nasi atau makanan pun di kerongkongku sehingga seluruh badanku menjadi lemah longlai. Oh, manakah hati yang belas ikhsan yang sudi memberi curahan air walaupun setitik."

Mendengar keluhan itu, Abu Hanifah berasa kasihan lalu beliau pun balik ke rumahnya dan mengambil bungkusan hendak diberikan kepada orang itu. Sebaik saja dia sampai ke rumah orang itu, dia terus melemparkan bungkusan yang berisi wang kepada si malang tadi lalu meneruskan perjalanannya. Dalam pada itu, si malang berasa terkejut setelah mendapati sebuah bungkusan yang tidak diketahui dari mana datangnya, lantas beliau tergesa-gesa membukanya. Setelah dibuka, nyatalah bungkusan itu berisi wang dan secebis kertas yang bertulis, " Hai manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh sedemikian itu, kamu tidak pernah atau perlu mengeluh diperuntungkan nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah dan cubalah bermohon kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus."

Pada keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu dan suara keluhan itu kedengaran lagi, "Ya Allah Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kelmarin,sekadar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Tuhan tidak beri, akan lebih sengsaralah hidupku, wahai untung nasibku."
Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi wang dan secebis kertas dari luar jendela itu, lalu dia pun meneruskan perjalanannya. Orang itu terlalu riang sebaik saja mendapat bungkusan itu. Lantas terus membukanya.

Seperti dahulu juga, di dalam bungkusan itu tetap ada cebisan kertas lalu dibacanya, "Hai kawan, bukan begitu cara bermohon, bukan demikian cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian 'malas' namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak redha Tuhan melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan….jangan berbuat demikian. Hendak senang mesti suka pada bekerja dan berusaha kerana kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup tidak perlu atau disuruh duduk diam tetapi harus bekerja dan berusaha. Allah tidak akan perkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah tidak akan mengkabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah. Insya Allah, akan dapat juga pekerjaan itu selama kamu tidak berputus asa. Nah…carilah segera pekerjaan, saya doakan lekas berjaya."

Sebaik saja dia selesai membaca surat itu, dia termenung, dia insaf dan sedar akan kemalasannya yang selama ini dia tidak suka berikhtiar dan berusaha.
Pada keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak dari hari itu, sikapnya pun berubah mengikut peraturan-peraturan hidup (Sunnah Tuhan) dan tidak lagi melupai nasihat orang yang memberikan nasihat itu.
Dalam Islam tiada istilah pengangguran, istilah ini hanya digunakan oleh orang yang berakal sempit. Islam mengajar kita untuk maju ke hadapan dan bukan mengajar kita tersadai di tepi jalan.

Selasa, 19 Maret 2013

Tugas Kita Adalah Berikhtiar


Tugas Kita Adalah Berikhtiar

Ketika orang lain berbicara sejuta bahasa, tetaplah anda bekerja. Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Ketika orang lain berdiam tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Siangi dan airi putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding saling hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkan seranai pengundang angin dan gerimis. Ketika orang lain terlelap pada tidur nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan , “ Semoga ikhtiar ini menjadi kebaikan bagi segenap semesta” Maka, ketika orang lain tergugah dari peraduannya, ajaklah mereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah masak. Bila mereka tak jua berkenan, jangan kecil hati. Terus dan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.

Apa pun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetik pun dari kerja, mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan kehangatan ke seluruh galaksi. Maka, tak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita di sini, selain bekerja, mengubah energi hangat mentari menjadi kebaikan.

Kamis, 10 Januari 2013


                                              Kejujuran.
Bersiaplah selalu untuk menghadapi situasi yang menuntut kejujuran anda. Nasehat agar kita senantiasa berlaku jujur lebih mudah diucapkan daripada kenyataan. Bayangkan seseorang dalam keadaan “terjepit” bila ia berkata jujur, ia akan kehilangan keuntungan besar yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia mau sedikit berdussta bukan hanya keuntungan namun juga kebangggaan yang akan diraihnya. Sebenarnya, kejujuran tidak berkaitan dengan untung rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang. Kejujuran bukanlah sebuah pilihan. Seseorang melakukan dusta kerena ia mimilih berdusta. Mengapa dusta adalah pilihan? Karena anda tak bisa menipu diri sendiri. Hati nurani tak bisa dibungkam meski ia hanya berbisik lirih.

Pepatah kuno ini tak pernah lekang bagaimanpun majunya sebuah perekonomian. « kejujuran adalah mata uang yang laku dimana-mana » Bawalah sekeping kejujuran dalam saku anda, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun.

Minggu, 06 Januari 2013

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil...Mario Teguh

Selasa, 01 Januari 2013


Berkat Kejujuran

www.syariahbisnis.com/?id=alan


Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan wang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad.

Dalam perjalanan, mereka telah diserang oleh 60 orang penyamun. Habis harta kafilah dirampas tetapi penyamun tidak mengusik Abdul Kadir kerana menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang perompak bertanya Abdul Kadir apa yang dia ada. Abdul Kadir menerangkan dia ada wang 40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu hairan dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan didapati ada wang sebagaimana yang diberitahu.

Ketua penyamun bertanya kenapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui wangnya akan dirampas? Abdul Kadir menerangkan yang dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak bercakap bohong walau apa pun yang berlaku. Apabila mendengar dia bercakap begitu, ketua penyamun menangis dan menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya.
           

Moral & Iktibar

  Ilmu Agama perlu dituntut meskipun terpaksa berjalan jauh.
  Kata-kata ibu menjadi pendorong dan perangsang dalam hidup.
  Berkata benar adalah satu kekuatan yang boleh memberi keinsafan kepada orang lain.
  Niat yang baik dan ikhlas mendapat keberkatan daripada Allah.

www.syariahbisnis.com/?id=alan

Hub.081807772927

Bisnis Syariah a la Nabi

Muhammad Rasulullah, Nabi kita tercinta, adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang sebagai sudagar sukses. Disadari atau tidak sukses tersebut tidak lepas dari aktivitas marketing yang diterapkannya --yang tak cuma ampuh tapi juga sesuai syariah dan, tentu saja, penuh ridlo dari Allah. Jika Anda tertarik menerapkannya, selain mendapat keuntungan, insyaallah bisnis Anda pun barokah. Inilah empat tips marketing a la Nabi: 
1. Jujur adalah Brand
Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya. 
2. Mencintai Customer
Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, "Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri." 
3. Penuhi Janji
Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu." (QS Al Maidah 3). Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya. 
4. Segmentasi ala Nabi
Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah. Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah. Dalam soal segmentasi ini, Yamaha Motor adalah salah satu perusahaan yang bisa dijadikan teladan. Dia menciptakan motor Yamaha Mio, dengan mesin ber-cc kecil, tapi otomatis, dan mudah penggunaannya untuk segmen pasar perempuan. Dialah pelopor industri motor yang membidiki segmen ini, segmen yang sebelumnya selalu dilupakan pesaing lain. Hasilnya, dengan Mio Yamaha menyodok Honda dan menjadi penjual nomor satu di Indonesia 2007 ini. Bisnis Mana yang Syariah? Seiring semaraknya penggunaan ekonomi syariah di Tanah Air, semakin banyak pebisnis yang meng-klaim bahwa bisnis atau usaha yang dijalankan merupakan bisnis syariah. Mulai dari bisnis penyewaan, toko, MLM, bisnis warnet, hingga bisnis hotel. Terlepas dari kebenaran bisnis tersebut dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, hingga saat ini memang tidak ada peraturan secara umum dalam negara yang membatasi bidang apa saja yang bisa dijalankan sebagai bisnis syariah dan mana yang tidak. Kendati demikian menurut salah seorang konsultan dan pebisnis syariah Farid Ma’ruf, meski pada dasarnya semua bidang usaha bisa dijalankan sebagai bisnis syariah, namun tetap harus menjalankan beberapa prinsip sehingga benar-benar menjalankan bisnis secara syariah. “Melihat sebuah bisnis atau usaha benar secara syariah bisa dilihat dari sistemnya,” ujar Farid. Sistem yang dimaksud salah satunya adalah masalah akad. Definisi akad menurut istilahnya adalah keterikatan keinginan diri seseorang dengan keinginan orang lain dengan cara memunculkan adanya komitmen tertentu yang disyariatkan. Farid mencoba memberi contoh cara yang ditempuh oleh sebuah usaha berprinsip syariah. Misalnya, jika seseorang berinvestasi menanam saham pada sebuah usaha, kemudian dijanjikan mendapatkan bagi hasil sesuai modal yang ditanamkan itu berarti tidak menjalankan bisnis syariah, karena telah termasuk riba. Semestinya bagi hasil didasarkan pada hasil usaha dan bukan modal. Ada contoh lain kegiatan bisnis yang berhubungan dengan jual beli mata uang. Sesuai fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf), transaksi jual beli syariah dilakukan dengan beberapa ketentuan. Pertama, jual beli dilakukan tidak untuk spekulasi. Kemudian ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). Dan apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai. Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah komoditas yang dijadikan sebagai bisnis, berupa produk atau jasa. Jika produk/jasa yang dijadikan lahan bisnis sudah nyata tidak halal secara syariah, sudah tentu tidak dapat digolongkan dalam bisnis syariah. Setelah produk/jasa telah aman dalam hal kehalalan, selanjutnya pebisnis harus menjalankan akad dan ketentuan yang benar secara syariah. Semua dapat diketahui dengan jalan mempelajari dari ahlinya, dan saat ini tersedia banyak literatur yang bisa dijadikan rekomendasi bisnis. (SH) Oleh BHS 04 Juli 2007 wirausaha.com 
kLIK WEB INI INGIN DAPAT ILMU AGAMA ATAU ARTIKEL YANG LAIN..